Januari 30, 2012

‘Picture Style’ pada DSLR Canon dan ‘Picture Control’ pada DSLR Nikon

Anda tentu pernah mengalami melakukan editing foto (olah digital) di komputer karena tidak puas dengan foto yang dihasilkan dari kamera. Mungkin anda tidak puas dengan foto yang terlalu flat (kurang kontras), terlalu soft (kurang tajam), warnanya kurang ‘jreng’ atau tone yang tidak sesuai dengan maunya kita. Masih ingat kan betapa merepotkan melakukan itu semua, terlebih kalau foto yang ingin diedit lumayan banyak. Padahal kita bisa menghindari kerepotan seperti itu bila mau memanfaatkan fasilitas pengolahan digital yang disediakan di dalam kamera DSLR.

Keuntungan era fotografi digital salah satunya adalah kemudahan untuk mengolah secara digital setiap foto yang dihasilkan oleh kamera, bahkan sebelum foto diambil kita sudah bisa menentukan akan dibuat seperti apa ‘gaya’ yang kita sukai, misalnya seberapa tajam, seberapa kontras dan seberapa pekat warna yang akan kita inginkan. Hal semacam ini dinamakan Picture Style (pada kamera Canon), atau Picture Control (pada kamera Nikon).


Picture Style (pada kamera Canon), atau Picture Control (pada kamera Nikon) merupakan fitur yang memungkinkan kita mengatur parameter gambar yang akan diambil dan disimpan dalam format JPG. Jadi pengaturan ini tidak akan berpengaruh apabila kita memotret memakai format file RAW. Kamera digital biasa seperti kamera saku tidak banyak memberi keleluasaan kita untuk menentukan dan memodifikasi parameter pengolahan foto. Umumnya mereka hanya memberi beberapa opsi dasar seperti Standar, Vivid dan Natural. Pada kamera yang lebih canggih (prosumer atau DSLR) membolehkan kita untuk memaksimalkan hasil olahan foto sehingga bagi yang tidak mau repot mengolah di komputer, foto hasil jepretan kita bisa langsung dipamerkan atau dicetak.  Pilihan yang disediakan kamera untuk mengolah foto pada dasarnya hanya merubah beberapa parameter dasar berikut ini :

Sharpening (ketajaman) : trik manipulasi digital untuk membuat gambar tampak lebih tajam
Contrast (kontras) : seberapa lebar perbedaan antara area terang dan gelap dari sebuah gambar
Saturation (kepekatan warna) : seberapa pekat warna dalam sebuah gambar
Brightness (keterangan) : pengaturan tingkat keterangan / kecerahan dari sebuah gambar
Hue (tonal warna) : pergeseran warna untuk pengaturan akurasi warna yang lebih presisi

Dari lima parameter pengaturan di atas bisa dihasilkan berbagai kombinasi yang bisa disesuaikan untuk bermacam kebutuhan, maupun selera si fotografer. Untuk mengakomodir beberapa kondisi umum, pihak produsen kamera sudah menyediakan preset yang sudah dioptimalkan untuk :

Standard : hasil foto dengan ketajaman, kontras dan saturasi yang dinaikkan sampai batas yang bisa diterima secara umum (pilihan ini juga menjadi style default dari kamera)
Portrait : dioptimalkan untuk menghasilkan tonal kulit manusia lebih akurat, brightness di set lebih tinggi dengan ketajaman yang cenderung kurang (agak soft) guna mencegah kerutan atau jerawat di wajah terlalu tampak jelas
Landscape : dioptimalkan untuk foto pemandangan dengan ekstra ketajaman dan ekstra kontras dan ekstra peningkatan warna di daerah hijau dan biru sehingga foto pemandangan nampak lebih ‘hidup’
Vivid (hanya di Nikon) : meningkatkan kepekatan warna menjadi lebih kuat daripada warna aslinya, juga meningkatkan ketajaman dan kontras untuk hasil foto yang lebih berwarna dibanding warna aslinya
Neutral : hasil foto tidak diolah, semua kendali dibuat flat sehingga memudahkan untuk diolah lagi di komputer
Faithful (hanya di Canon) : hampir seperti Standard namun kamera berusaha menjaga warna tetap se-alami warna aslinya (kalau di standard saturasi warna sudah lebih ditingkatkan)
Monochrome : dengan menghilangkan elemen warna, didapatlah foto dengan gradasi warna hitam putih (grayscale) untuk kebutuhan tertentu, dimana pengaturan ketajaman dan kontras akan berpengaruh pada nuansa hitam putih yang ingin ditonjolkan.
Bila ingin melihat pengaturan yang ada dalam bentuk grafik dua dimensi bisa juga mengakses menu grid, nantinya muncul grafik dengan sumbu vertikal mewakili kontras (semakin ke atas semakin kontras) dan sumbu horizontal mewakili saturasi (semakin ke kanan semakin berwarna). Contoh untuk DSLR Nikon adalah seperti di bawah ini :


Kamera modern bahkan membolehkan kita untuk memodifikasi lagi preset yang sudah dibuat, juga menyediakan beberapa custom style yang bisa disimpan untuk kondisi khusus. Bila mau, kita juga bisa membuat berbagai style melalui aplikasi komputer, misalnya Canon punya Picture Style Editor dan Nikon juga punya Picture Control Utility. Kini bahkan sudah banyak dijumpai seseorang yang membuat sendiri sebuah pengaturan Picture Style lalu dibagikan bahkan diperjualbelikan, cukup dengan mendownload atau di copy di memory card maupun melalui komputer yang tersambung ke kamera (misal dengan EOS Utility). File untuk Canon berekstensi .pf2 dan untuk Nikon adalah .ncp dan berukuran sangat kecil (di bawah 100 byte saja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar